Selasa, 20 September 2011

Macam-macam Media Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat Bantu mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam proses pembelajaran pada umumnya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti waktu persiapan mengajar yang terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya tak tersedia atau alasan lainnya. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi apabila pengetahuan akan ragam media, karakteristik serta kemampuan masing-masing diketahui oleh pengajar.
Media sebagai alat bantu mengajar berkembang sedemikian cepatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai kondisi, waktu, keuangan, maupun materi yang akan disampaikan. Menurut Kemp (1985) dalam Uno (2007), mengatakan bahwa setiap jenis media memiliki karakteristik dan kemampuan dalam menyampaikan informasi dan pesan.

B. PEMBAHASAN
Media berasal dari bahasa latin yang mempunyai arti antara . Makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima. The Association of Education and Communication Technology (AECT) Amerika dalam Uno (2007), mengemukakan media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Apabila dikaitkan dengan media pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar ke peserta didik yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media, selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi.
Jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran cukuplah beragam, mulai dari media yang sederhana sampai pada media yang cukup rumit dan canggih. Untuk mempermudah mempelajari jenis media, karakter dan kemampuannya, dilakukan pengklasifikasian atau penggolongan.
Edgar dan Dale dalam Uno (2007) mengklasifikasikan media dengan sebutan Kerucut Pengalaman (Cone Experience). Dalam kerucut Dale ini pengklasifikasian media berdasarkan pengalaman belajar yang akan diperoleh oleh peserta didik, mulai dari pengalaman belajar langsung sampai pengalaman yang dapat dicapai melalui gambar, dan pengalaman yang bersifat abstrak. Gambaran jelasnya seperti terlihat pada gambar berikut:

Verb
Simbol
Visual
Rekaman, vidio
Film
Televisi
Pameran Wisata
Demonstrasi
Observasi
Gambar 1. Kerucut pengalaman Dale

Kerucut pengalaman Dale, menunjukkan bahwa informasi yang diperoleh melalui pengalaman langsung yang berada pada dasar kerucut mampu menyajikan pengalaman secara konkret. Semakin menuju puncak kerucut, penggunaan media semakin memberikan pengalaman belajar yang bersifat abstrak.
Media di Lingkungan Sekolah
Media lingkungan sekolah merupakan media yang sangat mudah untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Jika dikaitkan dengan kerucut Dale , maka media ini merupakan media yang sangat konkret dimana siswa dapat terjun langsung melihat kondisi di lingkungan sekolah. Misalnya untuk pembelajaran sains, yang berhubungan dengan tumbuhan, hewan maupun lingkungan sekitar. Siswa bisa langsung mengobservasi bentuk-bentuk daun, bentuk-bentuk batang, juga cara perkembangbiakan tumbuhan maupun hewan.
Dengan observasi langsung juga akan membantu siswa dalam menerapkan pembelajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya untuk penanggulangan sampah. Bagaimana cara mengolah sampah sehingga bisa bermanfaat bagi lingkungan bukan menjadi bencana bagi lingkungan tersebut.
Media Elektronik
Pada dasarnya media elektronik sangat erat hubungannya dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Penggolongan media berdasarkan teknologi, dibagi ke dalam dua golongan. Mulai dari dari teknologi yang rendah (low tekchology) sampai pada media yang menggunakan teknologi tinggi (high technology). Penggolongan media berdasarkan teknologi senantiasa berubah karena dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Dengan demikian penggolongan media berdasarkan teknologi ini dapat berubah dari waktu ke waktu. Misalnya pada tahun 1950 media televisi digolongkan sebagai media termodern, tapi kemudian pada era tahun 1970/1980 tergeser oleh media komputer. Sepuluh tahun kemudian pada tahun 1990 media komputer tergeser kembali dengan kehadiran media lain yaitu komputer conferencing melalui internet. Kondisi ini akan terus berlangsung selama ilmu dan teknologi terus berkembang.
Heinich dkk, (1996) dalam Uno (2007) mengklasifikasikan media pembelajaran sebagi berikut:

Klasifikasi
Jenis Media
Media yang tidak diproyeksikan (non project media)
Realita, model,bahan grafis, (graphycal material), display
Media yang diproyeksikan (project media)
OHT, Slide, Opaque
Media Audio (Audio)
Audio kaset, audio vission, active audio vission
Media video (video)
Vidio
Media berbasis komputer
Computer Assisted Instruction (CIA)
Computer Managed Instruction (CMI)
Multimedia Kit
Perangkat praktikum

Media Sederhana
Sesuai dengan fungsi media pembelajaran dimana kehadirannya tidak hanya membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran. Maka banyak media yang sederhana bisa digunakan oleh pengajar. Misalnya pada pelajaran matematika. Seorang pengajar bisa dengan mudah mengajarkan tentang bangun datar dan bangun ruang, jika pada saat mengajar membawa bentuk yang sudah jadi, baik itu dari bahan yang sederhana (dari karton) atau bentuk lain yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Jika dikaitkan dengan pengklasifikasian media yang telah dibahas di atas, maka media sederhana dapat digolongkan ke dalam media yang tidak diproyeksikan. Jenis media ini yaitu berup realia, model, bahan grafis dan papan display.
Realia adalah bahan nyata yang dipakai sebagai bahan ajar. Bisa berupa observasi terhadap lingkungan, benda nyata yang tidak dimodifikasi, tidak ada pengubahan, kecuali dipindahkan dari kondisi aslinya.
Grafik/diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu hubungan atau menjelaskan suatu proses. Diagram dapat meberikan gambaran mengenai cara kerja suatu benda atau bagaimana membuat, menyusun, atau membangun suatu benda. Sedangkan grafik biasanya dilengkapi dengan tulisan yang menjelaskan simbol-simbol.
Model menurut Brown (1985) dalam Uno (2007), didefinisikan sebagai benda nyata yang dimodifikasi. Model dapat berukuran lebih bear atau lebih kecil dari ukuran aslinya atau mungkin sama persis dengan benda aslinya. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah kegiatan pembelajaran.
Gambar diam juga merupakan media yang sederhana dan banyak digunakan, mudah dikenali, dan mudah dimengerti secara langsung tanpa melakukan interpretasi. Dengan gambar bisa menarik perhatian siswa karena hampir semua orang menyukai gambar. Sifatnya bisa unik juga dapat menjelaskan sifat-sifat yang abstrak dan biasanya mampu mengilustrasikan sutu proses.
Pepustakaan
Perpustakaan adalah media yang tidak kalah penting dalam sebuah proses pembelajaran. Karena disini terdapat berbagai media yang bisa membantu siswa dalam proses pembelajaran, terutama buku-buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Dengan buku siswa dapat memperluas wawasan berpikir tentang berbagai hal yang tidak ditemukannya dalam kehidupan nyata.
Buku adalah jendela dunia, itulah pepatah yang sering kita dengar. Karena dari bukulah kita bisa tahu segala hal tentang perkembangan dunia, baik maya atau nyata. Buku bisa mengantarkan orang untuk mengetahui lebih jelas tentang sebuah negara dengan segala kelebihan dan kekurangannya, baik dari kondisi geografisnya, kebudayaannya, kekayaannya, keseniannya, asal-usulnya dan sebagainya.

C. KESIMPULAN
Media yang berarti antara adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik yang bertujuan untuk merangsang mereka dalam mengikuti kegiatan pembelajaran secara utuh.
Ada berbagai macam media pembelajaran yang bisa dipakai untuk mengantarkan informasi tersebut. Mulai dari media yang paling sederhana hingga yang sifatnya canggih.
Penggunaan media sangat diharapkan agar tujuan yang ingin kita sampaikan terhadap siswa sesuai dengan yang diharapkan. Masalahnya adalah sejauhmana kita sebagai pengajar pintar dalam memilih media yang akan kita pakai sesuai dengan kemampuan dan daya dukung.

0 komentar:

Posting Komentar